Tidak sedikit mahasiswa ketika sudah memasuki masa KKN kesulitan untuk menemukan program kerja (proker) individu (monodisiplin) yang akan dilaksanakan.
Tentu saja dalam menentukan proker ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
- Apakah mungkin untuk kita laksanakan? Jangan sampai kita salah merencanakan proker kelas Mendikbud
- Apakah biayanya sesuai budget?
- Apakah sudah ada ide ? atau masih minim literatur? maka harus banyak bertanya kepada teman atau senior maupun situs web seperti google, quora, maupun twitter.
Nah oleh karena itu kami sajikan beberapa ide program kerja KKN jurusan atau progam studi (prodi) Pendidikan Anti-Mainstream di tempat KKN.
Emang Proker Mainstream itu seperti apa?
Tentu saja mulai dari mengajar di Paud/Sekolah/TPQ, membuat bimbingan belajar (bimbel), calistung, membaca, tentu saja yang kesemuanya itu tanpa adanya inovasi yang menonjol.
Proker Anti-Mainstream:
1. Membuat Pojok Baca / Perpustakaan Kecil-Kecilan
Tentu saja agar tidak mainstream maka harus ada yang unik. Mulai dari membuat tempat yang penuh warna, estetik / rapi / nyaman, dan tentu saja buku-bukunya harus tersusun rapi, terstruktur, dan sistematis. Termasuk bagian dari proker ini adalah mencari koleksi buku. Baik dengan cara mencari donasi atau membeli.
2. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik
Misalnya membuat Booklet mengenai nama-nama Profesi Pekerjaan, nama benda-benda atau hewan dalam Bahasa Inggris. Tentu saja harus disertai gambar-gambar yang lucu dan menarik. Sasarannya adalah anak Paud atau SD.
3. Membuat Vertical Garden atau Taman Toga (Tanaman Obat Keluarga)
Membuat Vertical Garden akan menjadi sangat menarik. Pot nya pun bisa menggunakan botol-botol bekas serta gunakanlah tanaman yang tidak mudah mati. Agar lebih menarik jangan lupa berikan warna pada botol-botolnya, serta tuliskanlah nama-nama tanamannya (disinilah unsur pendidikan paling kuat). Pada taman toga nama tanaman bisa dibuat dengan membuat papan-papan nama tanaman akan menjadi lebih menarik.
4. Edukasi Menghindari Berita Hoax
Hoax atau berita bohong sering menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu penting bagi para mahasiswa zaman ini yang lebih melek teknologi untuk mengajarkan kepada orang lain cara mengecek kebenaran suatu berita, sehingga kebenaran akan terungkap dan keresahan akan menghilang. Penting juga untuk diajarkan bagaiman harusnya masyarakat bersikap ketika terjadi perbedaan pendapat.
Selain hoax masyarakat juga penting untuk bisa lebih melek teknologi ketika berbelanja online sehingga terhindar dari penipuan maupun kesalahpahaman yang justru bisa merugikan pihak kurir atau penjual. Sasaran proker ini utamanya adalah remaja. Bisa dilaksanakan pada saat pertemuan PKK atau pertemuan bapak-bapak agar lebih hemat biaya.
5. Pelatihan / Sosialisasi kepada Guru Mengenai Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Teknologi
Membantu guru-guru dalam menyusun bahan ajar berbasis teknologi seperti video pembelajaran, modul digital, ataupun aplikasi pembelajaran interaktif lainnya yang dapat membantu proses pembelajaran.
6. Pengembangan Materi Pembelajaran Inklusif
Merancang dan mengembangkan materi pembelajaran yang inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah.
7. Edukasi Parenting untuk Guru & Orang Tua
Pengasuhan yang benar dan tepat akan menghasilkan generasi yang hebat. Setiap anak nemiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu penting bagi Orang Tua dan Guru untuk dapat mengenali hal tersebut sehingga bisa memberikan model pendidikan / pengasuhan terbaik.
8. Edukasi Bahaya Membakar Sampah
Membakar sampah mungkin merupakan aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat di pedesaan. Akan tetapi kegiatan ini memiliki dampak yang merugikan mulai dari pencemaran lingkungan, resiko kesehatan pernafasan dan pengelihatan.
Bentuk kegiatannya mulai dari berupa sosialisasi di PKK/pertemuan warga dan pembuatan poster infografis mengenai bahaya membakar sampah, peraturan perundang-undangannya, serta solusinya. Sebagai mahasiswa yang solutif maka kita tidak hanya melarang saja tetapi juga mengedukasi cara mengelola sampah yang baik disertai praktik baiknya. Bisa dimulai dari pemisahan sampah organik dan anorganik, pendaur ulangan sampah menjadi biogas, pupuk, kerajinan tangan, batu bata, dll.
Proker KKN ini juga cocok bagi mahasiswa jurusan biologi, kesehatan lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Bahkan mahasiswa ekonomi juga bisa masuk di bagian daur ulang.
9. Edukasi Mitigasi Bencana
Proker ini bisa berisi cara menghadapi bencana yang terjadi. Bisa juga mengenai cara menghindari atau meminimalisir terjadinya bencana. Bencana tidak sebatas gunung meletus, gempa bumi, tsunami tetapi bisa juga seperti kebakaran, wabah penyakit (DB, malaria, covid, diare, TBC) , banjir, dan masalah lingkungan hidup lainnya.
10. Sosialisasi Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Pendidikan Tinggi
Penduduk di pedesaan biasanya memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah daripada di perkotaan. Salah satunya karena terbatasnya literasi informasi mengenai jenjang pendidikan tinggi. Sehingga berkaitan dengan hal tersebut mahasiswa KKN dapat melakukan sosialisasi dengan target para remaja atau orang tua yang memiliki remaja mengenai :
- Program Beasiswa dan macam-macamnya
- Jenis berbagai sekolah pendidikan tinggi: sekolah kedinasan, universitas, politeknik, dll
- Cara pendaftaran di perguruan tinggi secara rinci
- Lokasi kampus-kampus dan estimasi biaya hidup
- Jenjang/gelar: D1-D3, S1-S3, dll
- Macam-macam program studi di perkuliahan, bukan cuma ada kedokteran dan hukum, ternyata ada juga administrasi bisnis, pertanian, pendidikan, teknik, kesehatan masyarakat, psikologi, ekonomi, dll
- Tips lolos seleksi masuk perguruan tinggi dan program beasiswa
- Tips biaya hidup hemat di perantauan
- Tips kuliah sambil bekerja
11. Membuat Perlombaan Edukatif pada Event Tertentu
Bagi yang KKN di bulan Agustus dapat membuat perlombaan edukatif untuk anak-anak pada event 17 Agustus. Seperti lomba menyusun puzzle, lomba menggambar dan mewarnai, lomba bercerita, lomba mengaji, cerdas cermat, dll. Tentu saja juga perlu disiapkan hadiahnya.
12. Edukasi Mencegah Anemia pada Remaja Putri di Sekolah SMP / SMA
Daerah pedesaan biasanya lebih rawan anak-anak yang menikah muda setelah lulus sekolah. Sebenarnya hal ini kurang dianjurkan, tetapi kalau memang kepepet dan tidak bisa ditunda lagi maka haruslah diberikan edukasi pentingnya agar kondisi badan calon ibu selalu sehat salah satunya jangan sampai kena anemia. Ajarkan minum tablet tambah darah dan memilih makanan bergizi. Karena bila seandainya hamil maka janin akan mendapatkan nutrisi yang cukup dan baik untuk perkembangannya.
Masih belum puas juga? Oke mari kita cek juga ide proker lainnya disini:
Ternyata ada juga yang membuat eksperimen sains.
Nah tentukan proker pilihanmu sekarang juga❗
Jangan terlalu mengandalkan The Power of Kepepet❗
Jangan lupa bahwa calon prokermu harus dikonsultasikan dan mendapatkan persetujuan dosen pembimbing ❗
Kelihatannya ide ini sangat berguna untuk orang yang sadar dirinya introvert tapi ambil prodi pendidikan :)
BalasHapus